Posted by : Steven Cornelius VR Minggu, 04 Desember 2016

Penemu Opera dan Sejarah Singkatnya

Opera Ditemukan oleh Jon Stephenson Von Tetzchner Pada tahun 1994 di oslo,norwegia.

Telenor, perusahaan telekomunikasi milik negara Norwegia memiliki sebuah projek riset untuk Internet browser software yang disebut dengan MultiTorg Opera. Pada saat itu, Jon Stephenson von Tetzchner dan Geir Ivarsøy merupakan bagian dari kelompok periset. Belakangan Telenor menghentikan projek ini. Tetapi tidak dengan Tetzchner dan Ivarsøy. Mereka meminta izin untuk mendapatkan hak atas MultiTorg Opera dari Telenor.

Akhirnya hak atas Multitorg Opera pun diperoleh. Pada tahun 1995, dua rekan ini kemudian berhenti dari Telenor dan membentuk perusahaan sendiri yang dinamakan Opera Software untuk melanjutkan pengerjaan browser tersebut. Jangan berpikir Opera Software dimulai dengan modal jutaan. Perusahaan ini hanyalah perusahaan dengan 10 karyawan tanpa ada budget marketing sama sekali. Dan Tetzchner, sebagai CEO, tetap menulis code.
Jon Stephenson von Tetzchner dan Geir Ivarsøy pada zaman dulu
Akhirnya browser Opera versi 2.0 pun muncul pada tahun 1996. Jangan heran jika Opera tidak memiliki versi 1.0. Ini dikarenakan Opera versi 1 adalah MultiTorg Opera, dan software ini tidak pernah disebarluaskan ke publik.
Opera 3 yang dirilis pada akhir 1997, merupakan versi Opera pertama dengan dukungan JavaScript. Dukungan dengan Java masih belum ada sehingga Java Applet tidak dapat dijalankan.
Pada saat itu, Opera memiliki kecepatan render yang tinggi dibandingkan browser lainnya. Seperti dikutip Paul Boutin dari majalah Wired, ketika dia membuka Web CNN.com dia mengira sedang membuka halaman lama dari cache.
Belakangan pada tahun 1998 dirilis Opera 3.5 dengan dukungan CSS dan fungsi upload file. Asal tahu saja CTO Opera Software adalah Håkon Wium Lie, semenjak Opera 3.5. Orang ini bukanlah sembarangan, karena dia adalah salah satu penemu CSS. Hingga versi-versi mendatang, Opera selalu sesuai dengan standar Web. Hanya saja implementasi JavaScript-nya selalu paling buruk dibandingkan dengan browser-browser lainnya.
Dari versi 4, 5 dan 6 Opera menambah berbagai fitur seperti email client, ICQ (pada versi belakangan dihilangkan), dukungan Unicode. Pada versi ke 7, Opera menggunakan engine baru bernama Presto, sehingga ditulis ulang besar-besaran. Pada versi ke 8, Opera mendukung Scalable Vector Graphics (SVG) 1.1 Tiny.
Kemudian kabar gembira bagi pengguna Opera datang pada saat versi 8.5. Opera akhirnya gratis dan tidak akan ada lagi gangguan iklan. Sebelumnya Opera merupakan browser berbayar, dan versi gratisnya memiliki iklan-iklan di dalam browser-nya. Sifat ad-ware-nya ini mendapat kritikan dari beberapa kalangan mengingat browser-browser lain seperti Firefox dan Internet Explorer mampu memberikan kualitas tidak jauh berbeda dengan gratis. Penulis pribadi sebetulnya tidak merasa ada yang salah dengan sistem iklan ataupun berbayar, mengingat Opera adalah perusahaan yang harus mendapat pendapatan. Berbeda dengan Internet Explorer yang memiliki Microsoft di belakangnya dan Firefox yang mendapat dukungan dari berbagai pihak Open Source.
Beli Opera! Atau kami ganggu kamu dengan banner ini
Sampai penulisan artikel ini, Opera terbaru adalah versi 11.6.1 dan sudah terdapat versi 12 alfa dengan dukungan WebGL dan Opera Reader. Sebagai browser desktop, penulis sangat salut dengan kemampuan Opera selangkah di depan pesaing lainnya dalam memberikan fitur-fitur bermanfaat. Misalnya fitur multi-tab dan mouse gesture. Selain itu Opera juga sudah terintegrasi berbagai fitur seperti chatting pada IRC dan download dengan BitTorrent, sehingga user tidak perlu harus mencari add-on lagi.
Walaupun mungkin kurang berkibar di dunia desktop, Opera merajalela di dunia mobile. Terbukti Opera Mini dan Mobile dapat ditemukan di berbagai ponsel maupun smartphone. Demikianlah sejarah Opera dalam perkembangannya yang dimulai dari sebuah perusahaan kecil yang sederhana sampai menjadi hari ini sebuah perusahaan browser yang disegani di dunia.


Fitur-fitur Opera :
Sebuah tes kecepatan yang dilakukan situs teknologi ZDNet's pada awal tahun 2008 menunjukkan. bahwa di antara Internet Explorer 7, Safari 3, Firefox 3 versi pre-release dan Opera 9.5, Opera adalah browser yang tercepat di beberapa daerah. Namun satu-satunya browser yang dengan jelas diungguli oleh Opera adalah Internet Explorer.[34] Pada versi 10.5, Opera menampilkan mesin JavaScript baru, serta vector graphics library baru.[35]
Opera menghadirkan built-in tabbed browsing, pemblokiran iklan, perlindungan penipuan, download manager, klien BitTorrent, bar pencarian, dan web feed aggregator. Opera juga hadir dengan klien e-mail yang disebut Opera Mail dan IRC chat client built in.[36]
Opera memiliki fitur "Speed Dial", yakni fitur yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan hingga 25 link (atau lebih, dengan mengedit file speeddial.ini) yang ditampilkan dalam bentuk thumbnail di halaman apabila tab baru dibuka. Thumbnail yang terhubung dengan halaman secara otomatis dihasilkan dan berfungsi untuk pengenalan visual pada halaman speed dial atau dapat diubah dengan menggunakan Opera Image Dial Generator. Setelah diatur, fitur ini mempermudah pengguna untuk menavigasi ke halaman web yang dipilih.[37]
Opera memiliki fitur Opera Widgets, aplikasi web kecil yang berada di dalam Opera. Selain Widgets, "User JavaScript" dapat digunakan untuk menambah kustom JavaScript untuk halaman web.
Peramban Opera dapat dikembangkan fungsinya melalui plug-in, program yang relatif kecil yang menambahkan fungsi-fungsi khusus untuk peramban.[38] Namun, Opera membatasi yang plug-in dapat lakukan dan tidak mendukung penuh pengembangan dari pihak luar. Opera melakukan hal ini sebagai jaminan kualitas, sehingga pengembang dari pihak luar tidak dapat memasukkan bug.[39]
Aksesibilitas
Opera juga dirancang untuk pengguna yang memiliki gangguan visual atau motorik. Sebagai browser multimodal, juga menyediakan berbagai preferensi pribadi di dalam user interface.
Hal ini memungkinkan kita untuk mengontrol hampir setiap aspek dari browser hanya dengan menggunakan keyboard,[40] dan default shortcut keyboard dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna[41][42]. Opera adalah satu-satunya browser yang memiliki kemampuan untuk navigasi spasial, yakni berupa fitur mouse gestures.[43] Pola gerakan-gerakan mouse memicu reaksi browser seperti "kembali" atau "refresh".[44]
Zooming page memungkinkan teks, gambar dan konten lainnya seperti Adobe Flash Playerplatform Java dan Scalable Vector Graphics untuk membesar atau mengecil dalam ukuran (20% sampai 1.000%) untuk membantu mereka yang memiliki gangguan penglihatan. Pengguna juga dapat menentukan font dan warna untuk halaman web, dan mengubah tampilan halaman CSS. Hal ini berguna untuk membuat situs muncul dengan kontras yang tinggi atau dengan huruf yang lebih mudah dibaca.[45]
Privasi dan Keamanan
Opera memiliki beberapa fitur keamanan. Salah satunya adalah pilihan untuk menghapus data pribadi, seperti dalam HTTP cookiebrowsing history, dan cache. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menghapus data pribadi setelah browsing dari komputer di tempat umum.[46]
Ketika mengunjungi secure website, Opera mengenkripsi data menggunakan protokol SSL 3 atau TLS.[47][48] Protokol akan memberikan informasi tentang keamanan situs ke address bar. Protokol tersebut juga akan memeriksa apakah situs web yang sedang dikunjungi termasuk dalam blacklist untuk phishing dan malware, dan memperingatkan pengguna apabila web yang dikunjungi termasuk salah satu dari blacklist. Pemeriksaan ini diaktifkan secara default, namun pengguna dapat memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan tersebut secara otomatis. Jika pemeriksaan itu dinonaktifkan, pengguna tetap dapat memeriksa keamanan situs yang dibukanya secara manual dengan membuka Page Info Dialog.[49]

Standar
Opera adalah salah satu browser pertama yang menggunakan Cascading Style Sheets (CSS). Opera menunjang banyak standar web, yakni CSS 2.1, HTML 4.01, XHTML 1.1, XHTML Basic, XHTML Mobile Profile, Voice XHTML, WML 2.0, XSLT, XPath, XSL-FO, ECMAScript 3 (JavaScript), DOM 2, XMLHttpRequest, HTTP 1.1, TLS 1.2,[50] Unicode, SVG 1.1 Basic, SVG Tiny 1.1, GIF89a, JPEGPNG, dan transparansi alpha.[51] Sejak versi 9, Opera telah lulus uji Acid2, sebuah tes untuk mengetahui apakah sebuah browsermenggunakan standar tertentu. Opera 10.5 mencapai skor 100/100 pada tes Acid3[52] yang berfokus pada kesesuaian standar DOM dan JavaScript.
Opera Unite
Opera Unite merupakan framework yang dapat dikembangkan, yang memungkinkan beberapa layanan web (dimaksudkan sebagai "Aplikasi"[53]) untuk dijadikan host oleh komputer pengguna, termasuk server web untuk hosting situs, berbagi file dan foto, ruang chat, dan media streaming. Opera Unite telah ada sejak Versi 10.10.[54] Aplikasi Opera Unite dikemas sesuai dengan spesifikasi W3C Widget 1.0. Opera juga menyediakan fasilitas bagi para pengembang untuk mengunggah aplikasi yang dibuat pengguna.[55]


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Follow Me on Instagram

Instagram

Recent Post

Popular Post

Total Pageviews

Followers

Follow,Like,& Share

Ṧȶḝvḝȵ Ḉṏrṉḝliuȿ Ṽʀ. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © SteveneeD-IT_TI -Only-SevenIT- Powered by Blogger - Designed by Steven Cornelius -

Naruto  Rasengan